Trafik yang harusnya dilimit 1Mbps kadang terlihat melewati batas max limitnya, misalkan adanya lonjakan trafik menjadi 1100kbps (1,1Mbps), sebenarnya ini wajar-wajar saja karena router sendiri memang butuh proses baca tulis pada Processor dan Memory yang terjadi pada proses Connection Tracking di dalam firewall, tapi jika terjadi lonjakan trafik tidak wajar berarti kemungkinan besar ada yang salah dalam konfigurasi setingan.
Agar tidak terjadi kebocoran trafik di simple queue bisa dipelajari cara mengatasinya
1. Pastikan tidak ada tambahan pengaturan pada "Burst Limit" dan "Burst Threshold". Kedua fungsi ini sebenarnya memang ditujukan untuk melakukan lonjakan trafik dengan batas waktu yang ditentukan, jadi sebaiknya jangan digunakan.
2. Pastikan tidak ada "Packet mark" yang tertinggal, jika memang menggunakan Packet Mark cobalah cek kembali, jangan sampai penandaan paket yang harusnya dimasukan tapi terabaikan. Saran saya jika memang tidak sangat diperlukan sebaiknya abaikan saja menggunakan Packet Mark di Simple Queue.
3.Hindari gunakan queue type PCQ, saya tidak menyarankan menggunakan Queue Type ini di Simple Queue, kecuali memang kita sangat memahami fungsinya, pada kebanyakan kasus PCQ memang rentan terhadap lonjakan trafik.
4.Pastikan Bucket Size tetap pada pilihan "0.100", Token Bucket hampir mirip cara kerjanya dengan Burst, jadi sebaiknya tetap default saja dan sebaiknya jangan dirubah nilainya.
5.Pastikan untuk Dynamic Queue yang otomatis di buat di oleh Hotspot atau PPP sebaiknya gunakan standarnya saja, misalkan untuk rate limit 512k/1M 0/0 0/0 0/0 8 0/0 atau Queue Type sebaiknya tetap gunakan default-small.
Mengatasi Kebocoran Trafik di Simple queue Mikrotik
Description: Mengatasi Kebocoran Trafik di Simple queue Mikrotik
Rating: 4.0
Reviewer: O-OM.COM
ItemReviewed: Mengatasi Kebocoran Trafik di Simple queue Mikrotik
Rating: 4.0
Reviewer: O-OM.COM
ItemReviewed: Mengatasi Kebocoran Trafik di Simple queue Mikrotik
BERI KOMENTAR
Maaf untuk sementara waktu komentar di blog ini di nonaftifkan.